BTemplates.com

thumbnail

Status Konservatif Harimau Sumatera

Status konservasi harimau Sumatera sangat kritis, yaitu Sangat Terancam Punah (Critically Endangered) berdasarkan IUCN, dengan populasi di alam liar diperkirakan hanya tersisa kurang dari 600 ekor, terancam oleh perburuan, hilangnya habitat, dan konflik dengan manusia, menjadikannya salah satu subspesies harimau yang paling terancam di dunia. 

 Tahun 2008 populasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) sebanyak 439 individu, menurun menjadi 393 individu pada 2017. Artinya, terjadi penurunan populasi lebih dari 10% pada rentang waktu tersebut. Tidak hanya penurunan populasi, harimau sumatera juga mengalami penurunan jumlah bentang alam. Pada 2010 harimau sumatera ditemukan pada 27 bentang, menurun menjadi 23 bentang alam pada 2015, atau terjadi kepunahan lokal di 4 bentang alam hanya dalam kurun 5 tahun tersebut


Deforestasi dan degradasi hutan di Pulau Sumatra yang sangat besar akan mengancam terhadap keanekaragaman hayati yang ada. Deforestasi dan degradasi akan menyebabkan hilangnya hutan atau terpotong-potongnya hutan menjadi bagian-bagian kecil dan terpisah. Alih fungsi hutan banyak digunakan untuk perkebunan, hutan tanaman industri, pemukiman, industri, dll. Investigasi Eyes on the Forest (2008) melaporkan bahwa pembuatan jalan logging oleh Asia Pulp & Paper (APP) sepanjang 45 km yang membelah hutan gambut di Senepis Propinsi Riau mengakibatkan penyusutan luas hutan dan memicu peningkatan konflik manusia-harimau di kawasan tersebut. Perusakan habitat dan perburuan hewan mangsa telah diketahui sebagai faktor utama yang menyebabkan turunnya jumlah harimau secara dramatis di Asia

Keberadaan harimau sumatra saat ini menjadi sebuah polemik tersendiri karena mengakibatkan konflik antara manusia dan harimau. Rusaknya habitat alami harimau sumatra mengakibatkan satwa ini tersingkir dari habitat alaminya, sehingga menimbulkan gangguan terhadap manusia. Serangan harimau sumatra terhadap manusia dan hewan ternak telah sering terjadi.


thumbnail

Ciri Ciri Harimau


 

tubuh besar kekar, bulu oranye kemerahan dengan loreng hitam vertikal unik seperti sidik jari, perut putih, cakar tajam, gigi taring kuat, serta kemampuan berenang dan melompat baik, dengan subspesies seperti Harimau Sumatera memiliki ciri khas bulu lebih gelap dan garis lebih rapat untuk adaptasi hutan. 

Harimau sumatra merupakan harimau yang memiliki ukuran terkecil. Kekuatan gigitan Harimau Sumatra sendiri sangat kuat, yaitu mencapai 450 kilogram gaya yang mampu mencabik-cabik mangsanya.

Harimau sumatra mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat dan juga berhimpitan. Harimau sumatra jantan dewasa memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke kaki atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari jantan dapat mencapai 60 cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200 pound atau sekitar 91 kg. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit harimau sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga jingga tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.

thumbnail

Fakta Menarik Harimau

 

Jika diperhatikan lebih dekat, bagian belakang telinga harimau memiliki pola unik yang berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran berwarna putih atau krem, kontras dengan bulatan hitam di sekitarnya. Pola ini dikenal sebagai ocelliyaitu tanda menyerupai mata yang tampak jelas saat harimau menggerakkan atau menegakkan telinganya

Pola mata palsu di belakang telinga harimau bukan sekadar corak unik, tetapi bagian dari strategi bertahan hidup. Dengan memberikan ilusi mata tambahan, ini membantu harimau menghindari serangan dari belakang serta mempertahankan dominasi di wilayahnya

Titik putih di bagian belakang telinga harimau sebagai mata palsu atau disebut juga predator spots. Dilansir laman Toronto Zoopola ini diyakini berfungsi sebagai mata palsu sekaligus untuk membuat harimau tampak lebih besar di hadapan predator yang mendekat dari belakang. Fungsi ini juga sangat berguna bagi bayi harimau. Anak-anak harimau yang masih kecil meskipun sebagai hewan predator, mereka juga terancam oleh sesama predator di hutan selain sebagai alat perlindungan diri, mata palsu pada harimau juga diyakini berfungsi sebagai dalam komunikasi agresif. Dengan menunjukkan pola ini secara mencolok ketika merasa terancam, harimau dapat memberikan sinyal peringatan kepada lawan tanpa harus langsung bertarung.

thumbnail

Harimau Putih



 Harimau (Panthera tigris) adalah kucing besar dan anggota genus Panthera yang berasal dari Asia. Hewan ini memiliki tubuh yang kekar dan berotot dengan kepala dan kaki yang besar, ekor yang panjang, serta bulu berwarna jingga dengan loreng-loreng hitam yang sebagian besar vertikal. Secara tradisional, harimau diklasifikasikan ke dalam sembilan subspesies terkini, meskipun beberapa ahli hanya mengakui dua subspesies, yaitu harimau daratan Asia dan harimau kepulauan di Kepulauan Sunda.

Harimau putih adalah harimau yang membawa gen resesif yang menghasilkan pewarnaan pucatnya. Ada juga satu fitur genetik yang menyebabkan belangnya juga berwarna pudar. Ini terjadi bila seekor harimau mewarisi dua salinan gen resesif untuk pewarnaan pudar yang jarang terjadi. Harimau putih berhidung merah jambu, berpusat kaki merah jambu, berkulit kelam kelabu, bermata biru es, dan berbulu putih atau putih kuning berbelang hitam, kelabu atau coklat.

Harimau putih bukan albino atau subspesies yang berbeda, jadi bisa berkembangbiak bersama harimau biasa yang berwarna jingga, anaknya adalah heterozigot karena gen pemutihan yang resesif, maka bulunya berwarna jingga, melainkan induk yang jingga pun heterozigot, maka anaknya ada 50% peluang menjadi putih resesif ganda atau jingga heterozigot. Jika dua harimau heterozigot berbiak pula, maka rata-rata 25% anaknya akan berwarna putih, 50% jingga heterozigot (pembawa gen putih) dan 25% yang tersisa jingga homozigot tanpa gen putih. Pada 1970-an, sepasang harimau jingga heterozigot bernama Sashi dan Ravi melahirkan 13 anak dalam Zoo Alipore, tiga darinya berwarna putih. Jika dua harimau putih berbiak, hasilnya 100% anaknya berupa harimau putih homozigot. Harimau yang homozigot untuk gen putihnya dapat juga menjadi heterozigot atau homozigot untuk gen yang lain. Persoalan apakah seseekor harimau itu heterozigot atau homozigot tergantung pada konteks gen yang mana sedang dibahas. Pembiakbakaan dalam mendorong kehomozigotan, maka dijadikan strategi melahirkan harimau putih.

Harimau putih adalah salah satu satwa paling menakjubkan yang pernah ada. Dengan bulu putih berpadu corak hitam serta mata biru yang memikat, kucing besar ini mampu menarik perhatian siapa saja.

Sayangnya, keberadaan mereka di alam liar sangat jarang karena mutasi genetik yang langka dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.

Saat ini, sebagian besar harimau putih hanya bisa ditemui di kebun binatang atau pusat penangkaran. Meski begitu, pesona dan kisah yang melekat pada mereka (baik secara ilmiah maupun budaya) tetap menjadikan harimau putih sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan keindahan alam yang patut dihargai.

Keberadaan harimau putih mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian satwa liar. Setiap spesies, sekecil apa pun jumlahnya, memiliki peran dalam keseimbangan ekosistem.

Dengan memahami fakta-fakta unik harimau putih, kita bisa semakin sadar bahwa melestarikan alam bukan hanya soal menjaga keberadaan satwa, tetapi juga menghargai keajaiban dan keragaman yang diwariskan oleh bumi.






thumbnail

Siswa Terimut Di Kelas 10 MA SHIDDIQAH ZAHRA 5 November 2025


Setelah melakukan voting yang cukup singkat, terpilihlah 2 orang yang paling banyak mendapatkan suara terbanyak yaitu,dari urutan kedua ada Syarif Ali Murtado Al Idrus yang berada pada posisi kedua yang mendapatkan voting dan yang pertama adalah Dzaka Syauqi
thumbnail

Kepunahan Harimau Jawa


Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) adalah subspesies harimau (endemik) di Pulau Jawa yang telah mengalami kepunahan. Harimau ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.

Pada awal abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Pada tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Ada kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun 1972. Pada tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Pada tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi

Pada akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional harimau jawa di UC UGM yang berhasil menyepakati untuk dilakukan "peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan di pohon, dan rambut, yang diindikasikan sebagai milik harimau jawa. Secara mikroskopis, struktur morfologi rambut harimau jawa dapat dibedakan dengan rambut macan tutul. Oleh karena itu hingga sekarang masih dilakukan usaha pembuktian eksistensi satwa penyandang status punah ini.

Sensus terakhir tentang keberadaan harimau jawa dilakukan selama 1 tahun, yaitu sejak tahun 1999-2000. Survei selama 12 bulan ini berlangsung di Taman Nasional Meru BetiriJawa Timur, atas permintaan langsung kepala taman nasional, Indra Arinal, dan didukung oleh Direktur Konservasi Flora dan Fauna, Ir. Koes Saparjadi, karena adanya laporan dari beberapa orang staf taman nasional serta warga setempat yang menduga bahwa harimau jawa masih ada.

Sebanyak 12 staf taman nasional dilatih dengan dibekali 20 unit kamera, selain itu juga mendapat bantuan dari yayasan "The Tiger Foundation" berupa 15 unit kamera inframerah dalam rangka memfasilitasi upaya sensus. Hasil sensus mengatakan bahwa tiidak ada harimau jawa, hanya sedikit mangsa, banyak pemburu liar.


 

thumbnail

Kerusakan Lingkungan Di Daerah Jawa Barat





Jawa Barat menghadapi berbagai jenis polusi seperti polusi udara, air, tanah, dan sampah. Contohnya adalah polusi udara dari emisi kendaraan dan industri, polusi air akibat limbah industri dan domestik, polusi tanah dari limbah pertanian atau industri, dan polusi sampah yang mencemari lingkungan


Pencemaran udara

Pencemaran udara di Jawa Barat terutama disebabkan oleh emisi gas buang dari industri dan kendaraan bermotor. Pada tahun 2020, pemerintah daerah di Provinsi Jawa Barat telah membangun sistem pemantauan kualitas udara untuk diolah untuk menjadi indeks standar pencemaran udara. Sejak tahun 1996, Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang wilayahnya melaksanakan Program Langit Biru dan menjadi salah satu provinsi prioritas pada tahun 1999. Pada bulan Februari hingga Maret tahun 2020, tingkat pencemaran udara di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan akibat pembatasan sosial berskala besar selama berlangsungnya Pandemi Covid-19 di Indonesia.


Pencemaran udara di Provinsi Jawa Barat umumnya terjadi akibat emisi gas buang dari sumber tidak bergerak yaitu industri. Sebanyak 17 jenis industri telah menjadi penyebab pencemaran udara di Jawa Barat. Selain itu, pencemaran udara akibat sumber bergerak berupa emisi gas buang dari kendaraan bermotor seerti yang terjadi di Kota Bandung.


Pencemaran air

Pencemaran air di Jawa Barat terutama disebabkan oleh pembuangan limbah oleh pabrik-pabrik di Jawa Barat khususnya limbah cair dari industri teksktil. Pencemaran air di Jawa Barat telah mengakibatkan salah satu sungainya yaitu sungai Citarum menjadi salah satu sungai paling tercemar di dunia dan menyebabkan banjir di sepanjang alirannya


Penyebab utama pencemaran air di Jawa Barat adalah bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah cair yang dihasilkan oleh industri tekstil di Jawa Barat. Beberapa jenis bahan kimia dari industri tekstil yang mencemari perairan di Jawa Barat ialah zat pewarna sintetis, surfaktan dan logam berat. Pencemaran air di Jawa Barat terjadi pada pabrik-pabrik tekstil di Kota Bandung yang menghasilkan limbah cair dengan kebutuhan oksigen kimiawi dan kebutuhan oksigen hayati yang telah melewati ambang batas ketentuan pemerintah

Pencemaran tanah

Pencemaran tanah di Jawa Barat banyak terjadi akibat limbah industri tekstil (terutama di Rancaekek, Bandung) dan limbah industri batu alam (Cirebon), menyebabkan penurunan produktivitas pertanian, gangguan kesehatan (kulit), hingga pencemaran air tanah dan sungai seperti Citarum, dengan kasus-kasus terjadi di Cirebon, Rancaekek, Bandung Barat, dan Bekasi, dipicu oleh pembuangan limbah cair industri serta sampah domestik ke lahan bekas galian, berdampak serius pada ekosistem dan masyarakat sekitar


enelitian pada tahun 2002 juga telah mengatakan bahwa bahan kimia berbahaya seperti Pb dan Kadmium (Cd) telah ditemukan dalam tanah sawah lapisan olah. Zat-zat lain seperti kromium ditemukan dalam jerami dan beras. Wilayah Rancaekek merupakan salah satu lumbung padi di Bandung Raya. Namun, semenjak industri tekstil dikembangkan, medio 1970-an berubah. Zat yang terkandung dalam tekstil yang diketahui ada; Asam Klorida, Sodium Nitrite, HIdrogen Peroksida, dan Sodium Karbonat



About

Powered by Blogger.

Comments

3-comments

FOLLOW ME

Facebook


total pengunjung

Slider

5-latest-800px-slider

Archive

Search

Blog Archive

Latest video-course

1-tag:Videos-800px-video

Campus

4-tag:Campus-500px-mosaic

About

This just a demo text widget, you can use it to create an about text, for example.

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

Testimonials

3-tag:Testimonials-250px-testimonial

Header Background

Header Background
Header Background Image. Ideal width 1600px with.

Popular Posts

Logo

Logo
Logo Image. Ideal width 300px.
Logo

Section Background

Section Background
Background image. Ideal width 1600px with.

Section Background

Section Background
Background image. Ideal width 1600px with.

Ads block

Banner 728x90px

Courses

6-latest-350px-course

Section Background

Section Background

Search This Blog

Featured posts

5-latest-800px-composition1

Comments

4-comments

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Latest news

4-latest-400px-bloglist

SEARCH

Latest blog posts

3-latest-65px

Random Posts

Status Konservatif Harimau Sumatera
Ciri Ciri Harimau
Fakta Menarik Harimau

Most Popular

Status Konservatif Harimau Sumatera
Ciri Ciri Harimau
Fakta Menarik Harimau
Harimau Putih

Popular Posts

Status Konservatif Harimau Sumatera
Ciri Ciri Harimau
Fakta Menarik Harimau

SEARCH